Daripada
ngangur karena JOB bikin film documenter belum juga di acc ama yang punya duit,
mendingan ane coba-coba ngerangkum hasil coba-coba belajar ngeriset (sok mo
ngabulin cita-cita yang gak kesampean, mo jadi periset ulung..hehhehe).
Blog ane yang lama gak pernah ane update ini, mau ane isi aje dengan, catatan-catatan berdasarkan pengalaman langsung dan hasil comot sana comot sini artikel-artikel/ dokumen-dokumen dari berbagai sumber. Nah, focus-nya ane mo coba nulis-nulis soal kehidupan masyarakat yang ada di kabupaten Seruyan provinsi Kalimantan Tengah. karena tulisan ini pasti buanyaaakk,,ane mo coba upload secara berseri,,mudahan bisa bermanfaat bagi yang ngebaca.. J
Blog ane yang lama gak pernah ane update ini, mau ane isi aje dengan, catatan-catatan berdasarkan pengalaman langsung dan hasil comot sana comot sini artikel-artikel/ dokumen-dokumen dari berbagai sumber. Nah, focus-nya ane mo coba nulis-nulis soal kehidupan masyarakat yang ada di kabupaten Seruyan provinsi Kalimantan Tengah. karena tulisan ini pasti buanyaaakk,,ane mo coba upload secara berseri,,mudahan bisa bermanfaat bagi yang ngebaca.. J
Bagian
pertama.
1.
Profil
Wilayah
1.1.
Profil
Kabupaten Sasaran Riset
Penulis dalam menentukan wilayah yang akan
dijadikan sasaran kegiatan Riset Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Tengah
ini telah melalui berbagai pertimbangan, diantaranya wilayah yang saat ini
memiliki luasan perkebunan Kelapa sawit sangat besar sehingga secara langsung
mempengaruhi kehidupan social budaya dan perekonomian masyarakat sekitar,
perubahan ini sangat mempengaruhi sistem pemenuhan pangan masyarakat, dan
penulis menyakini bahwa pembukaan areal Perkebunan Besar Kelapa Sawit yang
mendapat dukungan besar pula oleh Pemerintah daerahnya adalah kabupaten
Seruyan.
1.1.1.
Sejarah dan
Profil Kabupaten Seruyan
A. Sejarah
Sebelum tahun 1880
Pada masa ini wilayah Seruyan terdiri dari 13 shoofd,[1]
pejabat pemerintahannya disebut Asisten
Kiai, sedangkan kedudukan pemerintahannya langsung dari Sampit.
Shoofd-shoofd tersebut adalah Kampung Beratih (sekarang Kuala Pembuang),
Kampung Telaga Pulang, Shoofd Sembuluh, Shoofd Pembuang Hulu, Shoofd Asam,
Shoofd Durian Kait, Shoofd Sandul, Shoofd Sukamandang, Shoofd Rantau Pulut,
Shoofd Tumbang Kale, Shoofd Tumbang Manjul, Shoofd Sepundu Hantu dan Shoofd Tumbang
Darap.[2]
Tahun 1880
Karena pesatnya perkembangan dan pertumbuhan shoofd-shoofd
tersebut, maka oleh pemerintah Hidia Belanda pada saat itu di rubah statusnya
menjadi Pemerintahan Onderdistrictshoofd [3]
dengan shoofd Telaga Pulang sebagai ibukota pemerintahannya.
Tahun 1902
Ibukota Pemerintahan Onderdistrictshoofd dipindahkan ke
Pembuang Hulu.
Tahun 1905
Pemerintahan Onderdistrictshoofd ibukotanya dipindahkan ke
Kuala Pembuang, karena letaknya di pesisir selatan, maka dianggap strategis
terutama dari segi perhubungan dan perekonomian saat itu.
Tahun 1946
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pemerintahan
Onderdistrictshoofd ini dirubah namanya menjadi Kecamatan yang bernama
Kecamatan Seruyan dengan ibukota pemerintahannya di Kuala Pembuang.
Tahun 1947
Pada tahun ini wilayah Kecamatan Seruyan dimekarkan menjadi 2
(dua) wilayah Kecamatan yaitu :
Kecamatan Seruyan Hilir dengan ibukota di
Kuala Pembuang dan menjadi wilayah hukum Kawedanan Sampit
Barat.
Kecamatan Seruyan Hulu dengan ibukota di Rantau Pulut dan menjadi
wilayah hukum Kawedanan Sampit Utara.
Wilayah
Seruyan kala itu termasuk dalam wilayah administrative Propinsi Daerah Tingkat
I Kalimantan Selatan (sebelum terbentuk Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Tengah tahun 1957) dan dalam wilayah Kabupaten daerah tingkat II Kotawaringin
(sebelum terbagi menjadi 2 kabupaten tingkat II Kotawaringin Timur dan
Kotawaringin Barat).
Tahun 1958
Wilayah kecamatan Seruyan Hulu dibagi menjadi 2 ( dua )
wilayah Kecamatan, yaitu ;
Kecamatan Seruyan Tengah dengan ibukotanya
Rantau Pulut dan
Kecamatan Seruyan Hulu dengan Ibukotanya Tumbang Manjul.
Tahun 1961
Dibentuk 2 (dua) kecamatan baru yakni Kecamatan Seruyan Hilir
dengan ibukota Kuala Pembuang dan
Kecamatan Hanau dengan ibukota Pembuang
Hulu.
Tahun 1963
Wilayah kecamatan Seruyan Hilir dibagi menjadi 2 (dua) wilayah
kecamatan yaitu ;
Kecamatan Seruyan Hilir dengan ibukota di Kuala
Pembuang
dan Kecamatan Danau Sembuluh dengan ibukota di Telaga Pulang.
Pemerintahan Kawedanan Seruyan
Dengan semakin pesatnya perkembangan kecamatan pemekaran
dibeberapa wilayah kecamatan, maka ditetapkanlah wilayah ini sebagai kawedanan
dengan surat keputusan Gubernur kepala daerah tingkat I Kalimantan Tengah nomor
06/Pem.330-c-2-3/1963 tertanggal 1
Juli tahun 1963 tentang Penetapan Kawedanan Seruyan.
Kawedanan
seruyan ini membawahi 5 (lima) wilayah kecamatan dengan ibukota Kuala Pembuang,
yakni ;
1.
Kecamatan
Seruyan Hilir dengan ibukota Kuala Pembuang
2.
Kecamatan
Danau Sembuluh dengan ibukota di Danau Sembuluh
3.
Kecamatan
Hanau dengan ibukota di Pembuang Hulu
4.
Kecamatan
Seruyan Tengah dengan ibukota Rantau Pulut
5. Kecamatan Seruyan Hulu dengan ibukota di
Tumbang Manjul.
Pemerintahan Wilayah Persiapan
Daerah Tingkat II Seruyan ( tahun 1965 )
Berdasarkan surat keputusan Gubernur kepala daerah tingkat I
Kalimantan Tengah nomor : 05/Pem.232-c-2-4/1965 tertanggal 1 Mei 1965 tentang
penetapan wilayah persiapan daerah tingkat II Seruyan, maka Kawedanan Seruyan
statusnya berubah menjadi kabupaten persiapan tingkat II seruyan dengan
ibukotanya di Kuala Pembuang.
Pemerintahan Pembantu Bupati Kotawaringin Timur Wilayah
Seruyan ( tahun 1979 – 2002 )
Pemerintahan pembantu kotawaringin timur wilayah seruyan
terbentuk berdasarkan :
1.
Keputusan
Menteri Dalam Negeri nomor 64 tahun 1979 tertanggal 28 april 1979 tentang
pembentukan wilayah kerja Pembantu Bupati Kapuas untuk wilayah Gunung Mas,
Pembantu Bupati Kotawaringin Timur untuk wilayah Seruyan, Pembantu Bupati
Barito Utara untuk wilayah Murung Raya, Pembantu Bupati Barito Selatan untuk
wilayah Barito Timur.
2.
Surat
keputusan Gubernur kepala daerah tingkat I Kalimantan Tengah Nomor :
124/KPTS/1979 tertangal 28 Juni 1979 tentang penghapusan status wilayah dan
kantor daerah tingkat II administrasi Gunung Mas, Katingan, Murung Raya dan
Barito Timur serta status wilayah dan kantor persiapan daerah tingkat II
Seruyan.
3.
Surat
keputusan Gubernur kepala daerah tingkat I Kalimantan Tengah nomor
247/KPTS/1980 tertanggal 02 Juli 1980 tentang susunan organisasi dan tata kerja
kantor pembantu Bupati Kotawaringin Timur untuk wilayah Seruyan. Pemerintahan
Pembantu Bupati (TUBUP) Kotawaringin Timur wilayah Seruyan dengan ibukota
berkedudukan di Kuala Pembuang.
Pemerintah Kabupaten Seruyan (
tahun 2002 – sekarang )
Pemerintahan
Kabupaten Seruyan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten
Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah, yang
telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 2 Juli 2002 di Jakarta. Ibukota Kabupaten Seruyan berada
di Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir.
B.
Profil
Letak
Geografis
Secara geografis kabupaten ini terletak
antara 00 77’ LS - 30 56’ LS dan 1110 49’ BT -
1120 84’ BT, sehingga kabupaten ini memiliki iklim tropis.[4]
Luas Wilayah
Kabupaten Seruyan memiliki
luas 16.404 km2 (11,6 % dari total luas wilayah provinsi Kalimantan
Tengah). Terbagi dalam beberapa kawasan diantaranya;
Table 1 : Luas Wilayah
kabupaten Seruyan menurut jenis wilayah dataran
Jenis Dataran
|
Luas (km2)
|
Persentase terhadap Luas
Kabupaten Seruyan (%)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
|
1.
|
Hutan Belantara
|
11.354,02
|
69,22
|
2.
|
Rawa-rawa
|
733,49
|
4,47
|
3.
|
Sungai, Danau, dan Genangan Air
lainya
|
605,81
|
3,69
|
4.
|
Pertanahan lainya
|
3.710,68
|
22,62
|
Seruyan
|
16.404,00
|
100,00
|
Data BPS, Seruyan Dalam Angka ( 2009-2010)
Batas Wilayah
Kabupaten
Seruyan disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Melawai provinsi Kalimantan
Barat, disebelah selatannya berbatasan dengan Laut Jawa, disebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan,
sedangkan disebelah Baratnya berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat dan
kabupaten Lamandau.
Topografi
Kabupaten
Seruyan memliki kontur dataran yang beragam, berikut ini adalah keadaan
Topografi beberapa kawasan diwilayah kabupaten Seruyan ;
v Bagian
timur merupakan daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa
lebak serta ditumbuhi vegetasi berupa bakau dan kayu-kayu rawa.
v Bagian barat
merupakan darerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang surut dan rawa
lebak yang mempunyai vegetasi hutan mangrove dan kayu-kayu rawa.
v Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit
dengan ketinggian di atas 150 dari permukaan laut dan kemiringan 15-40 m,
melihat kontur dataran di bagian ini, sesungguhnya kawasan ini berfungsi
sebagai penyangga (buffer) bagi
wilayah seruyan bagian hilir (daerah bagian selatan).
v Bagian selatan merupakan daerah dataran rendah
terdiri atas lahan rawa dan pantai dengan ketinggian dan kemiringan 0-50 m dari
permukaan laut dan 0-8, daerah ini kaya akan perikanan laut dan darat.
Klimatologi
Wilayah
Kabupaten Seruyan termasuk daerah yang beriklim tropis dengan suhu udara
rata-rata 290C dan temperatur tertinggi 340C. Curah hujan
rata-rata per tahun 3.479,8 mm. Musim Penghujan akan terjadi antara Bulan
Desember – Maret, sedangkan Kemarau antara Juli – September.
Hidrologi
Kabupaten
Seruyan dibelah oleh Sungai Seruyan yang mengalir dari utara ke selatan dan
bermuara ke Laut Jawa dengan panjang ±
400 km kedalaman rata-ratanya adalah 6 m dan lebar rata-ratanya adalah 400 m dengan
beberapa anak-anak sungai, diantaranya ;
Ø Anak
Sungai Danau Sembuluh panjang 76 km
Ø Anak Sungai Kalua Besar panjang 65 km
Ø Anak
Sungai Manjul panjang 50 km
Ø Anak
Sungai Salau panjang 30 km
Ø Anak
Sungai Pukun panjang 30 km
Ø Anak
Sungai S. Kale panjang 30 km
Wilayah
Administrasi
Secara administrasi sejak
diterbitkannya Peraturan Daerah kabupaten Seruyan nomor 04 tahun 2008,
kabupaten ini memiliki 14 kecamatan. Namun berdasarkan peraturan Bupati Seruyan
Nomor 39 Tahun 2010, baru 10 kecamatan Pemekaran yang sudah berjalan/
beroprasional[5],
diantaranya ;
Table 2 : Nama Kecamatan dan
Kecamatan Pemekaran serta jumlah desa di Kabupaten Seruyan
KECAMATAN INDUK
|
KECAMATAN PEMEKARAN
|
IBUKOTA KECAMATAN
|
STATUS PEMERINTAHAN
|
||
Desa
|
Kelurahan
|
Jumlah
|
|||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
Seruyan
Hilir
|
Seruyan
Hilir
|
Kuala
Pembuang
|
10
|
2
|
12
|
Seruyan
Hilir Timur
|
Bangun
Harja
|
4
|
-
|
4
|
|
Danau
Sembuluh
|
Danau
Sembuluh
|
Telaga
Pulang
|
9
|
-
|
9
|
Seruyan
Raya
|
Selunuk
|
5
|
-
|
5
|
|
Hanau
|
Hanau
|
Pembuang
Hulu
|
8
|
-
|
8
|
Danau
Seluluk
|
Asam Baru
|
4
|
-
|
4
|
|
Seruyan
Tengah
|
Seruyan
Tengah
|
Rantau
Pulut
|
19
|
1
|
20
|
Batu Ampar
|
Sandul
|
9
|
-
|
9
|
|
Seruyan
Hulu
|
Seruyan
Hulu
|
Tumbang
Manjul
|
21
|
-
|
21
|
Suling
Tambun
|
Tumbang
Langkai
|
8
|
-
|
8
|
|
JUMLAH
|
97
|
3
|
100
|
Data
BPS, Seruyan Dalam Angka ( 2009-2010 )
1.1.2. Penggunaan Kawasan
Perkebunan kelapa sawit
merupakan produk utama yang diunggulkan oleh kabupaten Seruyan selama ini. Potensi
itu sampai saat ini terus dikembangkan dengan membuka lahan-lahan baru oleh
Pemerintah Daerah yang dengan terus menerus membuka peluang investasi yang luas
bagi para pemodal di bidang ini. Sentra tanaman kelapa sawit berada di 4
kecamatan, yaitu Kecamatan Danau Sembuluh, Kecamatan Seruyan Raya, Hanau, dan
Seruyan Tengah.
Table 3 : Pengguanaan kawasan
Hutan dan Non hutan Kabupaten
Seruyan.
Jenis Kawasan
|
Luas (ha)
|
||
RTRWP 2003
|
TGHK
|
||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
|
Kawasan
Hutan
|
|||
a.
|
Hutan konservasi (HK)
|
||
- TNTP
|
162.968,08
|
-
|
|
- Mangrove
|
8.020,00
|
-
|
|
b.
|
Hutan Suaka Alam/ Hutan Wisata
(HAS-W)
|
-
|
137.172,00
|
c.
|
Hutan Lindung (HL)
|
57.599,89
|
57.367,00
|
d.
|
Hutan Produksi Tetap (HP)
|
428.662,93
|
678.452,00
|
e.
|
Hutan Produksi Terbatas (HPT)
|
383.095,31
|
375.033
|
f.
|
Hutan Produksi Konversi (HPK)
|
-
|
399.877,00
|
g.
|
Hutan Tanaman Industri (HTI)
|
3.438,15
|
-
|
h.
|
Hutan Penelitian dan Pendidikan (HPP)
|
-
|
-
|
Kawasan
Non Hutan
|
-
|
-
|
|
a.
|
Kawasan Pengembangan Produksi (KPP)
|
132.049,89
|
-
|
b.
|
Kawasan Pemukiman Penggunaan lain
(KPPL)
|
155.472,67
|
-
|
c.
|
Kawasan Handil Rakyat (KHL)
|
-
|
-
|
d.
|
Perkebunan
|
263.422,78
|
-
|
e.
|
Transmigrasi
|
17.659,02
|
-
|
f.
|
Areal Pertambangan
|
5.389,00
|
-
|
g.
|
Perairan
|
22.622,33
|
7.658,00
|
Jumlah
|
1.640.400,05
|
1.655.559,00
|
Data BPS, Seruyan Dalam Angka ( 2009-2010 )
Sebelum komoditi kelapa
sawit dikembangkan di wilayah ini, pada tahun 1996 kabupaten seruyan dahulunya
merupakan Hutan-hutan yang selain menghasilkan kayu, juga hasil ikutannya,
seperti rotan, padi ladang, buah buah-buahan dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar