1.1.
Profil Singkat Desa-Desa Sasaran Riset
1.1.1.
Desa Sembuluh I
Desa Danau Sembuluh
I memiliki Luas wilayah 182 Km2 memiliki
dataran yang bervariasi namun didominasi oleh daerah dataran
rendah dan rawa-rawa di sepanjang
pinggiran Danau Sembuluh.[1]
Desa Danau Sembuluh I masuk dalam kecamatan
Danau Sembuluh. Perkembangan Saat ini Desa
Sembuluh I sedang dalam Proses pemekaran
kecamatan baru yakni Kecamatan Sembuluh Raya.[2]
Selain diperuntukan bagi
areal pemukiman, lahan-lahan
yang ada juga dikembangkan oleh warganya menjadi ladang dan areal perkebunan karet, Jagung dan sayur
mayur.
B.
Keadaan Sosial dan Budaya
Jumlah penduduk
Penduduk desa Danau Sembuluh I berjumlah 2.904 Jiwa yang terdiri dari 1.494 jiwa laki-laki dan 1.410 jiwa Perempuan.
Suku bangsa yang ada
Ragam suku
bangsa yang mendiami desa danau Sembuluh
I antara lain : Banjar, Dayak, Jawa, Flores, Madura, dan Bugis. Suku bangsa
Banjar merupakan suku bangsa mayoritas
di desa ini.
Mereka juga kerap disebut
dengan suku bangsa Banjar Danau
Sembuluh atau orang Banjar yang asli berasal dari
desa tersebut dan bukan merupakan
pendatang.
Sarana dan prasarana umum
Sebagai salah
satu desa di kecamatan Danau
Sembuluh yang memiliki jumlah penduduk lebih besar dibandingkan
desa-desa lainya, Desa sembuluh I telah memiliki sarana dan prasarana umum
yang cukup memadai. Selain diperuntukkan bagi warganya, sarana umum tersebut juga
dapat membantu atau sering diakses
warga di desa-desa lain di sekitarnya, seperti desa sembuluh II, Bangkal, Terawan, dan Tabiku.
Di samping
sarana pendidikan, kesehatan, dan ibadah, di desa
Danau Sembuluh I juga terdapat pembangkit
listrik tenaga diesel.
Meski daya yang dimiliki sangat terbatas (hanya bisa dinyalakan selama 12 jam), dan sebuah pengolahan air bersih milik PDAM.
Sarana dan prasarana tersebut
merupakan sarana dan prasarana bersama
antara desa Sembuluh I dan Desa sembuluh II.
Agama dan
Kepercayaan
Agama Islam merupakan agama
mayoritas yang dipeluk oleh semua warga
desa Danau Sembuluh I. Hampir seluruh warga desa
Danau Sembuluh I adalah muslim.
Sangat jarang atau bahkan
tidak ada warganya yang memeluk agama/ kepercayaan selain Islam.
C. Sumber ekonomi
Mata pencaharian
Pada masa sebelum tahun 1996, sebagian besar masyarakat desa sembuluh I mengandalkan sektor kehutanan (kayu dan non kayu), pertanian dan perikanan
air tawar sebagai tumpuan hidup utama.
Areal kelola pertanian masyarakat khususnya pertanian padi ladang tersebar di berbagai wilayah
yang kini telah dimekarkan menjadi beberapa desa administrative, seperti Desa Terawan,
Desa Lanpasa, Desa Tabiku, dan
Desa Selunuk.[3]
Masyarakat desa Sembuluh
I juga sangat dikenal sebagai pembuat perahu kayu yang handal, Pekerjaan membuat bodi kapal sudah
dilakukan oleh masyarakat setempat sejak bertahun-tahun yang lampau. Membuat kapal dengan berbagai
ukuran kecil sampai ukuran besar
(Panjang 10 meter sampai 30
meter dan dari lebar 6 meter sapai
12 meter) merupakan salah satu jenis pekerjaan
masyarakat
desa Sembuluh yang telah mereka kerjakan
secara turun temurun dari Nenek
Moyang mereka hingga sekarang. Kapal yang dibuat pada umumnya sudah
dipesan oleh pembeli, jadi para
pengrajin baru bekerja membuat kapal jika sudah
ada pesanan dari orang lain. Adapun orang-orang yang memesan Kapal berasal
dari berbagai daerah, seperti ; Surabaya, Semarang, Madura, Bugis, Banjarmasin, serta daerah-daerah lain. Harga kapal itu bervariasi tergantung dari bentuk dan
ukuran, namun rata-rata harga 1 buah kapal
yang sudah jadi berkisar antara Rp. 35.000.000,- sampai Rp. 250.000.000,-.
Kemudian sejak maraknya
pembukaan areal perkebunan kelapa sawit yang dimulai pada awal
tahun 1995-an hingga saat ini, masyarakat
desa Sembuluh I mulai beralih profesi
menjadi buruh di perkebunan kelapa
sawit.
Selain adanya
kebijakan Pemerintah soal pemberantasan Ilegal logging dan larangan pembakaran lahan untuk berladang,
juga semakin sempitnya kawasan hutan dan lahan-lahan
perladangan akibat di konversi menjadi
perkebunan kelapa sawit, menjadi alasan utama sebagian
besar masyarakat memilih untuk menjadi
buruh di perkebunan besar swasta kelapa sawit.
Pertanian pangan seperti
padi sawah dan peternakan kini mulai dikembangkan
oleh sebagian warga desa Danau
Sembuluh I. Meski hasil yang didapat tidak menentu tapi
upaya pengembangan tersebut masih terus dijalankan[4].
1.1.2.
Desa Sembuluh II
A. Kondisi Geografis
Secara umum keadaaan geografis Desa Danau Sembuluh II tidak berbeda dengan
desa Sembuluh I, memiliki Luas wilayah
84 Km2 yang terdiri dari
dataran yang bervariasi namun didominasi oleh daerah dataran
rendah dan rawa-rawa di sepanjang
pinggiran Danau Sembuluh. Desa Danau Sembuluh
II juga masuk dalam kecamatan Danau Sembuluh. Perkembangan Saat ini Desa
Sembuluh II sedang dalam Proses perubahan
status dari Desa menjadi Kelurahan di Kecamatan baru
yakni Kecamatan Sembuluh Raya[5].
B. Keadaan Sosial dan Budaya
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk desa Danau Sembuluh II adalah 2.563 Jiwa yang terdiri dari 1.342 jiwa laki-laki dan 1.221 jiwa Perempuan.
Suku bangsa yang ada
Ragam suku
bangsa yang mendiami desa danau Sembuluh
II antara lain : Banjar, Dayak, Jawa, Flores, Madura, dan Bugis. Suku bangsa
Banjar merupakan suku bangsa mayoritas
di desa ini.
Mereka juga kerap disebut
dengan suku bangsa Banjar Danau
Sembuluh atau orang Banjar yang asli berasal dari
desa tersebut dan bukan merupakan
pendatang.
Sarana dan prasarana umum
Sarana dan
prasarana yang ada Desa Sembuluh II juga merupakan sarana dan prasarana
bersama desa sembuluh I karena perkampungan dan pusat aktivitas kedua
desa ini posisinya berdampingan.
Agama dan
Kepercayaan
Agama Islam merupakan
agama mayoritas yang dipeluk
oleh semua warga desa Danau
Sembuluh II. Hampir seluruh warga desa
Danau Sembuluh II adalah muslim.
Sangat jarang atau bahkan
tidak ada warganya yang memeluk agama/ kepercayaan selain Islam.
C. Sumber Ekonomi
Mata pencaharian
Mata pencaharian masyarakat desa sembuluh II secara umum tidak berbeda
dengan masyarakat di desa sembuluh
I. Sebagian besar masyarakat di desa
ini kini berprofesi sebagai Buruh Harian Lepas
(BHL) pada perkebunan-perkebunan
kelapa sawit yang ada disekitar desa,
seperti; PT. Kerry Sawit Indonesia, PT. Mustika
Sembuluh, PT. Sarana Titian Permata, PT. Salonok Ladang Mas dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar