Riuh suara batuk anak-anak dan kadang beberapa orang dewasa di sekitar rumahku, di jalan-jalan, di Pasar, di sekolah-sekolah bahkan beberapa teman di kantorku juga mengalami sakit tahunan ini. Pada sekitar bulan Agustus-November setiap tahun provinsi Kalimantan Tengah selalu di selimuti Kabut Asap tebal dengan jarak pandang sekitar seratus (100) m bahkan ada yang hanya mencapai sepuluh (10) meter saja. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya kami yang tingal dalam "terror" asap ini.
Bagi saya Bencana Kabut Asap ini bukan bencana biasa ( maksudnya Bencana yang bukan karena faktor alami seperti ; gempa bumi, gunung Meletus, tsunami dll ) melainkan bencana yang dikarenakan perbuatan manusia. Dan sesungguhnya ini bisa di antisipasi agar tidak terjadi. Namun sayangnya pemerintah tidak serius dalam mencegah terjadinya bencana ini. Pemerintah hanya bertindak jika bencana sudah terjadi, dan tindakan inipun saya nilai masih setengah-setengah karena hanya melakukan pemadaman di titik-titik api terdekat saja walaupun biaya yang dikeluarkan tidak kecil, dan para pelaku pembakaran tidak pernah tersentuh hukum.
Menurunnya daya dukung ekologi akibat berbagai kebijakan keliru terhadap Sumber Daya Alam di Kalimantan Tengah, dimana orientasi pembangunan di Provinsi ini berorientasi pada eksploitasi SDA secara masif/ besar-besaran (misal ; proyek PLG, Pertambangan dan Perkebunan Sawit skala Besar) menjadi sumber utama hancurnya kualitas ekosistem Gambut dan Hutan hujan topis di propinsi ini yang pada akhirnya sangat mudah memicu terjadinya kebakaran lahan yang secara umum bergambut.
Sudah banyak bukti dan fakta yang tidak bisa dipungkiri sumber-sumber Asap berasal dari kebakaran lahan milik konsesi-konsesi Perusahaan perkebunan kelapa Sawit, namun tidak ada tindakan apapun dari pemerintah melalui aparat penegak hukumnya. Pemerintah dan pengusaha perusak hutan sudah seperti satu kesatuan yang tidak lagi bisa tersentuh hukum.
Selamat Menikmati Asap Tebal..selamat bersakit-sakit bagi anda yang memilih diam atas semua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar